Tingkatkan Likuiditas Saham, PP Properti (PPRO) Bakal Stock Split 1:4

PT PP Properti Tbk. berencana memecah nilai saham atau stock split guna meningkatkan likuiditas saham perseroan.
Indaryanto, Direktur Keuangan PP Properti, mengatakan rasio pemecahan saham yang akan dilakukan perseroan mencapai 1:4. Dia menyebut, kenaikan harga saham perseroan saat ini dinilai terlalu tinggi sehingga harga saham perseroan terlihat mahal.Saham kami sudah di Rp1.300-an. Kami stock split agar harganya terlihat murah dan saham pun akan lebih likuid, jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (20/12/2016).
Sejak awal tahun, harga saham PPRO memang melesat  621,91% ke level Rp1.250. Bahkan, saham PPRO pernah mencapai level Rp1.465. Akibat lonjakan harga saham, kapitalisasi pasar  pun terkerek menjadi Rp18,04 triliun. Padahal, PP Properti baru melantai di Bursa Efek Indonesia pada Mei 2015.
Kapitalisasi pasar PPRO kini menyalip PT Lippo Karawaci Tbk. yang tercatat Rp16,84 triliun. Alhasil, PPRO bertengger di posisi ketiga emiten properti berkapitalisasi pasar paling besar setelah PT Bumi Serpong Damai Tbk. (Rp33,48 triliun), PT Ciputra Development Tbk (Rp20,74 triliun), dan PT Summarecon Agung Tbk. (Rp20,19 triliun).
Indaryanto mengatakan, perseroan bakal mengadakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 27 Januari 2017 guna meminta restu dari pemegang saham untuk menggelar stock split.
Setelah stock split dilakukan, PPRO akan menerbitkan saham baru lewat skema hak memesan efek terlebih dahulu atau HMETD pada Maret 2017. PPRO mengincar tambahan dana Rp1,5 triliun dari aksi korporasi tersebut.
(Bisnis.com)

Postingan populer dari blog ini

Trader’s Story : Jesse Livermore